11-02-2015
Mengenal Aperture
Aperture
secara sederhana bisa diartikan bukaan lensa yang mempengaruhi jumlah
cahaya yang masuk ke Sensor. Nilai aperture yang kita pilih akan
menentukan bukaan seberapa kecil atau besarnya bukaan lensa. Semakin
besar bukaan lensa maka semakin besar pula cahaya yang masuk, dan
sebaliknya semakin sempit bukaan lensa maka semakin sedikit cahaya yang
masuk.
Satuan aperture adalah f-stop, misalnya
f/2.8, f/5, f/8, f/22 dan lain-lain. Pengaturan aperture sangat
bergantung pula dengan pengaturan Shutter Speed dan ISO, seperti yang
dijaelaskan dalam artikel mengenal segitiga Exposure.
Jadi semakin rendah nilainya (ex. f/2.8) maka semkin lebar bukaannya,
dan sebaliknya semakin besar nilainya maka semakin kecil bukaannya atau
berbanding terbalik.
Pengaruh Aperture terhadap Depth Of Field
Ketika kita mengubah Nilai aperture maka
akan berpengaruh terhadap Depth of Field. Depth of Field sendiri adalah
area tajam / area fokus pada gambar. Aperture berbanding terbalik
dengan Depth of Field, jadi ketika kita atur bukaan aperture
terlebar(angka kecil) maka Depth of Field tersempit akan kita dapatkan,
sebaliknya jika kita mengatur bukaan aperture tersempit(angka besar)
maka Area Depth of Field terluas yang kita dapatkan. Depth of Field
Sempit berarti sedikit area fokus dan banyak area blur/tidak fokus. Area
blur ini lazim disebut bokeh, anda dapat membaca artikel tentang bokeh untuk mengetahui bokeh lebih jauh.
Pengaturan Aperture ini sangat
bermanfaat dalam fotografi jenis apapun, baik itu
landscape(pemandangan), portrait(wajah) dan macro. dalam fotografi landscape
biasanya digunakan bukan aperture terkecil (angka besar) sehingga semua
area tampak tajam / fokus, baik area foreground atau background, dengan
menggunakan lensa wide angle
akan dihasilkan gambar yang sangat dramatis. Sedangkan dalam fotografi
Portrait kadangkala menggunakan bukaan aperture lebar(nilai kecil) ini
adalah untuk mengisolasi subjek agar lebih dominan dan tidak dikacaukan
oleh background, dan biasanya menggunakan lensa tele menengah. Dalam fotografi macropun juga berlaku hal yang sama, yakni dengan menggunakan lensa makro ketika kita ingin mengisolasi subjek dan mengaburkan background maka settingan aperture terlebar dapat kita gunakan.
Nah pengaturan nilai aperture untuk
mengaburkan background, berapa jarak background dan subjek agar tampak
blur dapat anda baca dalam artikel mendapatkan bokeh yang indah.
Aperture pada setiap lensa berbeda-beda, pada lensa prime biasanya
memiliki bukaan sangat lebar (nilai kecil misal. f/1.4), dan pada lensa
zoom biasanya memiliki bukaan terlebar f/4. Disinilah kelebihan lensa
prime yang dapat menangkap gambar dalam kondisi minim cahaya, anda dapat
membaca perbedaan lensa prime/fixed dan lensa zoom untuk mengetahui lebih lanjut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar