Konsep Dasar Multimedia
Konsep Dasar Multimedia
Multimedia adalah kombinasi dari teks, gambar, suara, animasi dan video. Bila dalam suatu aplikasi multimedia pemakai / pengguna multimedia diberikan suatu kemampuan untuk mengontrol elemen-elemen yang ada, multimedia tersebut disebut dengan Interactive Multimedia. Dan apabila dalam aplikasi multimedia tersebut disediakan struktur dari elemen terhubung yang dapat dikendalikan oleh pemakai / pengguna, maka Interactive Multimedia tersebut menjadi Hypermedia. Meskipun definisi multimedia dapat dimengerti dengan mudah, proses pembuatannya bisa menjadi amat kompleks. Dalam membuat aplikasi multimedia tidak hanya dituntut untuk mengerti dan menguasai elemen-elemen multimedia, tapi juga harus memiliki kemampuan untuk menggunakan komputer multimedia dan teknologinya. Mereka yang membentuk dan merancang suatu aplikasi multimedia disebut Multimedia Developer.
Multimedia adalah kombinasi dari teks, gambar, suara, animasi dan video. Bila dalam suatu aplikasi multimedia pemakai / pengguna multimedia diberikan suatu kemampuan untuk mengontrol elemen-elemen yang ada, multimedia tersebut disebut dengan Interactive Multimedia. Dan apabila dalam aplikasi multimedia tersebut disediakan struktur dari elemen terhubung yang dapat dikendalikan oleh pemakai / pengguna, maka Interactive Multimedia tersebut menjadi Hypermedia. Meskipun definisi multimedia dapat dimengerti dengan mudah, proses pembuatannya bisa menjadi amat kompleks. Dalam membuat aplikasi multimedia tidak hanya dituntut untuk mengerti dan menguasai elemen-elemen multimedia, tapi juga harus memiliki kemampuan untuk menggunakan komputer multimedia dan teknologinya. Mereka yang membentuk dan merancang suatu aplikasi multimedia disebut Multimedia Developer.
SEMIOTIKA
Semiotika (juga disebut studi semiotik dan dalam tradisi Saussurean disebut semiologi) adalah studi tentang makna keputusan. Ini termasuk studi tentang tanda-tanda dan proses tanda (semiosis), indikasi, penunjukan, kemiripan, analogi, metafora, simbolisme, makna, dan komunikasi. Semiotika berkaitan erat dengan bidang linguistik, yang untuk sebagian, mempelajari struktur dan makna bahasa yang lebih spesifik. Namun, berbeda dari linguistik, semiotika juga mempelajari sistem-sistem tanda non-linguistik. Semiotika sering dibagi menjadi tiga cabang:
- Semantik: hubungan antara tanda dan hal-hal yang mereka lihat; denotata mereka, atau makna
- Sintaksis: hubungan antara tanda-tanda dalam struktur formal
- Pragmatik: hubungan antara tanda dan tanda-menggunakan agen
Semiotika sering dipandang memiliki dimensi antropologis
ANGLE
- Angle adalah pengambilan sudut pandang
Pengertian Sinopsis
Sinopsis adalah ringkasan atau garis besar naskah yang menggambarkan isi dari suatu film atau pementasan yang dilakukan baik secara konkrit maupun secara abstrak.
Fungsi dari sinopsis ini adalah
- untuk memberikan gambaran ringkas dari isi naskah - memberikan gambaran secara cepat mengenai isi naskah
- Sebagai pembuka/ prolog atau epilog dari naskah yang akan dipentaskan.
- Membuat gambaran jelas secara sederhana tentang urutan cerita dalam naskah.
- Draf pedoman pemeran atau pemain dalam pelaku improvisasi.
Product Line
Produk Line adalah sekelompok produk yang berhubungan erat karena mereka berfungsi dengan cara yang sama, dijual kepada kelompok pelanggan yang sama, dipasarkan melalui tipe yang sama dari outlet, atau jatuh dalam rentang harga yang diberikan.
SUTRADARA
Sutradara atau pembuat film adalah orang yang bertugas mengarahkan sebuah film sesuai dengan manuskrip, pembuat film juga digunakan untuk merujuk pada produser film. Manuskrip skenario digunakan untuk mengontrol aspek-aspek seni dan drama. Pada masa yang sama, sutradara mengawal petugas atau pekerja teknik dan pemeran untuk memenuhi wawasan pengarahannya. Seorang sutradara juga berperan dalam membimbing kru teknisi dan para pemeran film dalam merealisasikan kreativitas yang dimilikinya.
semiotika Negativan
Setelah membaca secara seksama buku Semiotika Negativa, dapat disimpulkan bahwa maksud dari buku ini adalah memberikan kesadaran kepada kita akan pentingya kita memahami produk budaya masyarakat. Mitos, karya sastra, foto, dan wacana selama ini telah mempengaruhi kehidupan kita secara nyata. Produk budaya yang tadinya kita anggap tidak penting ini ternyata memiliki peranan yang luar biasa dalam mengungkap persoalan-persoalan yang terjadi di dalam pergulatan sosial kita.Pemahaman kita akan persoalan di atas juga menyadarkan kita akan peranan bahasa yang cukup besar dalam kehidupan manusia. Bahasa bukan sekedar sebagai media berkomunikasi tetapi juga dalam bahasa itu terdapat aspek-aspek budaya yang dimiliki manusia. Mitos, karya sastra dan wacana yang bermediakan bahasa bisa menjadi media untuk mengungkap nilai-nilai budaya yang ada pada suatu masyarakat. Itulah kenapa kita juga mengenal adanya Struralisme Antropologi yang mempelajari sosio-budaya melalui bahasa.
JENIS-JENIS SPECIAL EFFECT DI FILM
Bikin film jadi seru? Pastinya...
Film
sukses bukan hanya karena akting aktor yang bagus, kawan. Film juga sukses
dengan bantuan komputer, make up, kamera, dan jangan lupa soal special
effect-nya. Berkat special effect kita bisa menyaksikan banyak hal yang tidak
terbayangkan sebelumnya. Apa aja sih teknologi special effect yang ada? Ini dia
infonya!
1.) Virtual Cinematography
Virtual Cinematography adalah efek khusus dalam film yang
dibuat dengan komputer grafis. Bisa juga memotret obyek asli untuk dibuat obyek
3D digital sebagai kreasi virtual cinematography.
Cara kerjanya:
Hasil kreasi virtual 3 dimensi dimasukkan ke dalam mesin 3D
bersama adegan yang diinginkan. Lalu kreasi virtual 3D ditambahkan ke adegan
tadi. Bisa juga adegan yang sudah ditambahi kreasi virtual 3D tadi, difoto
ulang untuk mendapatkan adegan dari sudut yang berbada.
2.) Digital Compositing
Merupakan cara penggabungan beberapa gambar menjadi satu.
Bisa sama-sama berupa adegan atau adegan yang disatukan dengan efek khusus.
Contoh penggabungan adegan misalnya pada film Forrest Gump dimana Forrest Gump
berbicara dengan Presiden Nixon.
Cara kerjanya:
Menggunakan software khusus yang dapat memisah-misahkan
adegan seperti lapisan demi lapisan lalu menumpuknya menjadi satu.
3.) Stop-Motion
Efek khusus yang memanipulasi benda menjadi terlihat
bergerak dengan sendirinya. Misalnya di film Wallace And Gromit, karakter yang
terdiri dari patung clay bisa bergerak dengan sendirinya.
Cara kerjanya:
Benda yang akan dibuat bergerak sebenarnya dibuat bergerak
sedikit demi sedikit. Nah, gerakan demi gerakan kecil tadi difoto dengan
seksama pada sudut yang sama. Lalu keseluruhan foto tadi diputar secara sekuen
sehingga benda-benda tadi terlihat bergerak. Secara prinsip, tekhnik ini mirip
animasi, kok. Benda yang digunakan untuk obyek bisa bermacam-macam tapi
biasanya menggunakan clay sehingga sering juga disebut claymation alias clay
animation.
4.) Prosthetic Make Up
Efek khusus pada film dengan menggunakan teknik-teknik make
up sehingga didapatkan tampilan yang diinginkan pada aktor. Misalnya make up
tokoh Mystique film X-Men.
Cara kerjanya:
Dibuat cetakan khusus dari bahan gypsum untuk wajah atau
bagian tubuh yang diinginkan. Cetakan akan diisi silikon yang akan mengeras dan
ditempelkan ke wajah atau bagian tubuh tertentu. Supaya lebih realistis,
setelah ditempelkan di tubuh, nanti bahan silikon ini akan diwarnai lagi
berbarengan dengan make up si aktor.
5.) Computer Generated Imagery
Computer Generated Imagery adalah efek khusus yang
menggunakan perangkat lunak komputer 100% untuk menghasilkan gambar seperti
benda asli. Misalnya pada film Toy Story,keseluruhan karakter dan setting
dibuat dengan perangkat lunak komputer. Dengan CGI ini, pembuat film leluasa
membuat setting apapun, misalnya setting pada film Lord of The Ring. Juga bisa
mengcopy atau memperbanyak gambar obyek. Misalnya film 300, terlihat seperti
film super kolosal yang melibatkan ratusan orang. Padahal orang yang terlibat
enggak begitu banyak dan hanya di-copy berulang-ulang.
Cara kerjanya:
Dibuat dulu model obyek dengan clay yang akan dibuat dengan
perangkat lunak komputer. Nantinya patung clay ini akan dianalisa komputer.
Supaya gambar dapat bergerak, komputer animasi 3D menggabungkan model dari
obyek dan gerakan yang sudah diprogram.
6.) Blue Screen/Green Screen
Aktor beraksi dengan menggunakan latar belakang biru atau
hijau. Warna biru atau hijau dapat diganti dengan latar belakang lain, misalnya
langit sehingga terkesan seperti terbang.
Cara kerjanya:
Sang aktor beraksi di depan kamera seperti gerakan yang
diinginkan. Tapi ia berdiri di latar belakang berwarna biru atau hijau. Latar
belakang warna biru dihilangkan untuk “ditempel” dengan adegan main, misalnya
awan atau pemandangan tertentu. Si aktor jadi tampak terbang.
7.) Animatronics
Efek khusus yang menggunakan robot atau boneka yang
digerakan secara elektronik atau robotic. Keunggulannya, lebih alami ketimbang
CGI karena merupakan benda nyata.
Cara kerjanya:
Obyek yang diinginkan dibuat dengan teknologi animatronic.
Misalnya dinosaurus atau monster. Nah, obyek ini biasanya berkulit silikon atau
lateks yang diwarnai sehingga sangat mirip aslinya. Agar terlihat alamiah,
dipakai teknologi robotik agar gerakannya mirip aslinya.
8.) Camera Slow/Camera Freeze
Efek khusus yang menimbulkan efek seperti kita bisa memutari
sang aktor pada adegan tertentu. Misalnya pada film The Matrix.
Cara kerjanya:
Aktor berdiri di tenggah dan dalam posisi diam. Kamera
disiapkan dalam jumlah banyak dan mengelilingi sang aktor. Saat “action!”,
kamera secara bersamaan atau bergantian merekam. Gambar ini disatukan di
komputer sehingga minimbulkan efek seperti kita mengelilingi si aktor.
Sumber:http://walkingmagazines.blogspot.com/2012/06/jenis-jenis-special-effect-di-film.html
Showreel
Contoh karya seorang aktor adalah potongan pendek video atau
film rekaman menampilkan karya sebelumnya seorang aktor, biasanya 4-6 menit.
Aktor yang memiliki showreel yang lebih mungkin untuk mendapatkan pekerjaan
seperti menjadi lebih mudah bagi mereka untuk mempromosikan diri mereka untuk bertindak
agen dan casting direksi.
Seorang aktor biasanya akan membayar perusahaan mengedit
atau editor untuk mengumpulkan sebagian besar pekerjaan mereka menjadi contoh
karya yang dapat didistribusikan pada DVD.
Beberapa pelaku mungkin tidak memiliki video atau film yang
rekaman, dalam banyak kasus para pelaku ini akan memilih untuk membayar sebuah
perusahaan showreel untuk menghasilkan reel untuk mereka. Perusahaan showreel
akan memberikan script untuk aktor serta syuting adegan mereka dan mengedit mereka
bersama-sama ke dalam showreel akhir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar